Minggu, 23 September 2012

Revolusi Honda CBR 150R

Iseng-iseng ngepost nih tentang mantan pacar eehh salah mantan tunggangan dulu pas jaman-jaman smp hahaha jadi sedih gua -__- , yap dulu gua adalah seorang rider CBR 150R dan karena ada suatu "kesalahan" yang gua buat sendiri pada sektor dapur pacu ini motor, dengan sedih hati gua lepas mantan pacar eeh salah lagi (masih inget mantan pacar broo sorii) mantan tunggangan tercinta gua ini hehehe

Versi 2002-2003

Identifikasi :
- Chassis warna perak/silver
- Velg putih
- Shock depan warna silver


Maroon Red / Cherry Red

Blue

Versi 2003

Identifikasi :
- Chassis warna perak/silver
- Velg warna hitam
- Shock depan warna silver


Silver


Red

Versi 2003-2004 : Repsol Version

Identifikasi :
- Chassis warna perak/silver
- Velg warna hitam
- Shock depan warna hitam


Repsol

Versi 2004-2005

Identifikasi :
- Chassis warna hitam
- Velg warna hitam
- Shock depan warna hitam


red-black


orange-black


titanium grey-black

Versi 2005 - 2006

Identifikasi :
- Chassis warna hitam
- Shock depan warna hitam
- Velg warna hitam


Versi 2007

Identifikasi :
- Chassis warna hitam
- Shock depan warna hitam
- Velg warna hitam
- Swingarm belakang warna hitam


red


blue


black

Versi 2012 ALL NEW CBR 150R

Sejarah Honda NSR500 Sang Legenda Motogp


Siapa yang tidak kenal Honda NSR500, motor yang diciptakan oleh HRC sekitar tahun 1984 merupakan pendobrak tehnologi pada masa itu. NSR500 adalah satu-satunya motor 2tak yang mendominasi sejarah Motogp sampai 2tak dihapuskan dan diganti 4tak. Dengan motor ini Honda telah memenangkan juara dunia motogp 500 sebanyak 10 kali selama debutnya sejak 1984. Berbekal performa engine yang tak tertandingi NSR 500 adalah satu-satunya motor prototype Motogp yang masuk dalam legenda olah raga adu kebut dunia dan belum ada motor prototype pabrikan lain yang bisa mematahkan torehan sejarahnya.







Revolusi NSR500 dimulai pada tahun 1984-1987, belajar dari pengalaman 3 silinder predecessor, V4 yang baru menggunakan single crankshaft sehingga lebih ringan dan kompak dibandingkan dengan dual crankshaft. Walaupun masih menggunakan sasis sederhana NSR500 versi anyar tersebut mampu memberikan juara dunia untuk kedua kalinya buat Honda pada tahun 1985. Menggunakan V-angle dengan derajat kemiringan 112 ditahun 1987 NSR500 menggunakan karburator Keihin dengan diameter 36mm. Tahun 1987 sekali lagi Honda jadi juara dunia untuk yang ketiga kalinya. Tahun 1988-1989, NSR500 didesign ulang, menggunakan sasis twin spar aluminium sehingga lebih kaku. Begitu juga dengan sektor mesin juga mengalami perombakan total. Pengembangan ini mendongkrak power NSR500 hingga 165hp (123kw) pada 12,000rpm dua kali lipatnya motor Honda generasi awal ikut motogp (Honda RC181, mesin 4tak) tahun 1966. NSR500 revolusi kedua ini kecepatan puncak mampu menggapai 310km/jam, merupakan motor paling kencang pada masa itu. Didukung dengan sasis mumpuni dan tenaga mesin liar tak tertandingi, NSR500 adalah motor tiada lawan pada tahun 1989 hingga sekali lagi juara dunia menjadi milik Honda.






Pada tahun 1990 – 1998  mesin V4 NSR500 terus mengalami peningkatan power hingga lebih dari 200hp (150kw). Lewat Mick Doohan NSR500 menjadi legenda ditahun 1990an. Pengembangan mesin dilakukan terus menerus oleh HRC. Tahun 1992 Honda menemukan ide revolusioner pada mesin V4nya yaitu pembakaran 4 silinder dengan derajat kemiringan 65-70 derajat rotasi crankshaft biasa disebut mesin “Big-bang”. Lewat balancing shaft untuk menetralisir  efek giroskopis pada single crankshaft, NSR500 1992 adalah sebuah terobosan teknologi. Doohan menggunakan sistem baru ini untuk mendominasi jalannya balapan hingga memenangkan juara dunia 5 kali kelas 500cc. Memenangkan 12 kali dari 15 race di tahun 1997, memecahkan record kemenangan terbanyak pada satu musim yang pernah ada sejak 1972. Sejarah mencatat NSR500 lewat Mick Doohan memberikan 54 total kemenangan dikelas 500cc, merupakan record yang tak terpatahkan oleh rider manapun dikelas 500cc. Sekitar tahun 1997 NSR500 kembali menggunakan mesin ” Screamer”. Hal ini atas permintaan Doohan yang lebih menyukai mesin liar walaupun dengan konsekuensi lebih susah dikendalikan. Pasca mundurnya Michael Doohan dari kancah motogp, NSR500 masih bertaji hingga tahun 1999 lewat Alex  Criville Honda jadi juara dunia lagi.










Detik-detik akhir hayat NSR500 diujung mata seiring dengan bergulirnya tuntutan dihapuskannya mesin 2tak pihak Dorna memberlakukan peraturan baru meningkatkan kapasitas mesin menjadi 990cc 4tak. Dan tahun 2001 ditangan Valentino Rossi, NSR500 menutup sepak terjang dominasinya dikancah motogp 500 selama 2 dekade. Walaupun sudah almarhum, sejarah akan selalu mencatat motor revolusioner HRC ini. NSR500 adalah motor legendaris, dan merupakan icon motor racing kebanggaan pabrikan Honda. Karena kesuksesannyalah NSR dibikin mass produk dari cc besar hingga 150cc dan terbukti sukses penjulannya diseantero dunia. Hanya sayang prestasi Honda terus meredup dikancah motor racing. Karena terbukti versi pengganti, RC211v tidak seganas dominasi NSR pada masanya. Ini adalah merupakan PR buat Honda supaya generasi muda HRC engineer bisa mengikuti jejak bapak  buyutnya yang begitu cemerlang dan brilian menciptakan motor legendaris macam NSR500. Semoga berguna…..(iw/20/4/2010)
Revolusi motor racing Honda

Sekilas Tentang Mesin SOHC dan DOHC





Pasti diantara dari kalian gua yakin pasti punya kendaraan baik mobil/motor yakan? nah kalo sekedar punya tapi gatau spesifikasinya mah ibarat punya pacar tapi gak tau kesehariannya (caelah bahasanya beraatttt hahaha) yap kalo diibaratin sih begitu. Tapi bener kan? nah kalo iya coba gua bantu sedikit hehehe
Pernah gak sih liat bacaan spesifikasi mesin di Mobil/motor kita tentang mesin SOHC dan DOHC? kalo iya tapi gatau coba gua bantu kasih pencerahan dikit hehehe tapi disini mesin SOHC dan DOHC pun terbagi 2 yaitu mesin pada mobil dan pada motor. Kenapa ya kok beda gitu? Yaiyalah masa elu punya mobil tapi mesin lu mesin motor 1 silinder ya mana kuat -__- 
Jadi disini coba gua ulas dengan perbedaan mesin SOHC dan DOHC pada Mobil dan Motor
Cekidot bro ......


Perkenalan
DOHC, suatu istilah yang sering kita denger. Istilah ini selain ditemukan pada bagian spesifikasi mobil, bisa juga dilihat pada stiker di badan mobil bahkan juga terpampang padacover mesin Anda. DOHC singkatan dari Double OverHead Camshaft. Ya kalo diterjemahkan secara bebas sih, artinya adalah camshaft yang memiliki overhead double. Camshaft adalah shaft (palang, setang atau ceruk) dimana cam (bubungan) menempel. Jika diartikan secara keseluruhan, DOHC adalah setang dimana terdapat dua pasang bubungan yang menempel untuk setiap silinder mesin. Dari definisi bebas DOHC tadi, bisa kita ambil asumsi bahwa SOHC adalah setang dimana terdapat satu pasang bubungan yang menempel untuk masing-masing silinder mesin. Coba lu liat gambar diatas, gambar tersebut adalah konfigurasi SOHC dan camshaft ditandai oleh kotak-kotak berwarna merah. Jadi jika mesin lu 4 silinder DOHC, maka akan terdapat 16 overhead camshaft. Jika mesin lu 4 silinder SOHC, maka hanya akan terdapat 8 overhead camshaft. Demikian seterusnya, jika mesin lu memiliki 6 silinder (gua kasih contoh mesin mobil Mitsubishi Galant V6 24), maka akan terdapat 24 camshaft.


Fungsi Overhead Camshaft
Pada mesin mobil, overhead camshaft menempel pada setang valve (katup). Liat gambar di atas, valve ditunjukkan oleh lingkaran elips berwarna biru. Pada gambar konfigurasi mesin SOHC di atas, terdapat 8 valve yang digerakkan oleh 8 overhead. Pergerakan valve membuka dan menutup yang digerakkan oleh overhead camshaft berfungsi untuk proses intake udara dan bahan bakar untuk pembakaran dalam silinder dan untuk proses exhaust yang membuang udara hasil pembakaran yang berujung ke muffler/knalpot mobil yang lu punya hehe.

SOHC vs DOHC
Seperti yang sudah gua jelasin sebelumnya, DOHC dan SOHC dibedakan berdasarkan jumlah pasang overhead camshaft pada tiap silinder. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan DOHC dan SOHC, perlu diketahui terlebih dahulu konsep internal combustion engine atau mesin yang memiliki karakter terjadinya pembakaran di dalam mesin itu sendiri, dalam hal ini terjadi di silinder. Konsepnya adalah, makin banyak bahan bakar dan udara yang masuk untuk di bakar, semakin besar power yang dihasilkan mesin (ya kalo diibaratin orang yang banyak makan so pasti tenaganya luar biasa). Sebaliknya, semakin sedikit bahan bakar dan udara yang dibakar, semakin kecil power yang dihasilkan. Dalam hal ini, DOHC yang memiliki jumlah dua pasang overhead camshaft tiap silinder (sepasang lebih banyak daripada SOHC), memiliki kemampuan memasukkan bahan bakar dan udara lebih banyak daripada SOHC, artinya mesin DOHC menghasilkan power yang lebih besar dari mesin SOHC. Sebagai pertimbangannya, mesin DOHC akan lebih boros karena asupan bahan bakar lebih banyak daripada mesin SOHC. Jadi bisa dikatakan kalo dalam bahasa jawa, “DOHC means power, SOHC means economic”. Biasanya mesin DOHC lebih mahal harganya karena membutuhkan jumlah part yang lebih banyak daripada SOHC yaitu lebih banyak overhead camshaft dan lebih banyak valve. Selain itu, jumlah overhead camshaft yang lebih banyak membutuhkan power yang lebih banyak juga untuk menggerakkannya. Hal ini akan mengurangi power yang dihasilkan dari mesin itu sendiri walaupun tidak terlalu banyak. Jadi power yang dihasilkan oleh mesin akan terpakai sedikit untuk menggerakkan part yang lebih banyak pada mesin DOHC walaupun tidak signifikan.

Trend
Kalo diibaratin pake bahasa jawa "nobody perfect" nah pada karakter mesin DOHC dan SOHC, banyak variasi yang dilakukan. Untuk menutupi kekurangan mesin DOHC yaitu boros bahan bakar, dibikin deh tuh teknologi variable-valve timing (VTEC) buat mesin mobil Honda, (VVT) buat mesin Toyota (pasti sering liat bacaan di mobil Toyota Avanza yang tahun 2004 keatas ada bacaan VVT-i nya). Konsep ini bekerja dengan cara medeteksi tingkat kecepatan yang diminta oleh sang driver. Artinya, kalo si driver cuman pengen jalan dengan kecepatan rendah (RPM rendah), maka overhead camshaft dan valve akan bekerja lebih pelan untuk menghemat bahan bakar yang dimasukan ke silinder. Sebaliknya, jika si driver meminta kecepatan tinggi (RPM tinggi), maka overhead camshaft dan valve akan membuka dan menutup lebih cepat untuk memasukkan bahan bakar dan udara lebih banyak ke silinder agar mesin menghasilkanpower lebih besar.
Trend lainnya adalah dengan menggunakan camshaft racing atau camshaft sportCamshaftini bekerja dengan membuka dan menutup valve lebih baik yaitu dengan tidak membiarkan ada gap/celah waktu yang ada antara membuka dan menutupnya valve. Hasilnya adalah mesin lebih responsif dan bertenaga secara continuous/terus-menerus karena proses pembakaran berjalan lebih cepat dan terus menerus. Camshaft sport biasanya ditandai dengan konfigurasi struktur fisik camshaft overhead-nya yang berbeda dari overhead camshaft mesin standar dan juga terbuat dari bahan yang lebih ringan tapi kuat supaya tenaga yang dibutuhkan untuk memutar overhead tidak diambil terlalu banyak dari poweryang dihasilkan mesin.
Nah 2 mesin itu bisa dikatakan sebagai 2 mesin utama pada mobil, untuk mesin yang lain gua belom pernah denger dan mungkin belum dibuat karena mungkin para engineer dari tiap perusahaan itu masih menganggap kebutuhan akan tenaga yang dibutuhkan pada sebuah mobil masih cukup dengan menggunakan mesin-mesin SOHC dan DOHC.
Kalo tadi itu mesin SOHC dan DOHC yang terdapat di mobil, coba gua bahas lagi sitem mesin SOHC dan DOHC yang terdapat pada Motor
Beberapa sepeda motor di Indonesia yang memiliki teknologi DOHC  yang banyak kita jumpai dan umum adalah Suzuki Satria FU 150Honda CBR 150/250, dan  Kawasaki Ninja 250R. Ketiga motor itu gua jadikan sebagai contoh aja karena masih banyak lagi motor-motor yang menggunakan mesin DOHC. 
Mesin DOHC
Mesin Double Over Head Camshaft disingkat DOHC adalah Camshaft yang mempunyai Over Head double atau lebih jelas dan gampangnya ialah mesin yang dalam satu piston mempunyai dua pasang over head. Sehingga mesin tersebut mempunyai empat klep, dimana dua klep untuk mengatur masukan bahan bakar dan dua klep untuk mengatur keluaran gas buang (menuju knalpot). Dan juga pada mesin jenis ini menggunakan dua noken as yang terletak pada kepala silinder. Jadi intinya sama kaya mesin DOHC pada mobil namun bedanya kalo yang untuk Motor jumlah Silinder dan (pastinya) klep nya pun berbeda.
(Contoh Mesin DOHC pada motor Suzuki Satria FU 150)

Mesin SOHC
Sedangkan mesin Single Over Head Camshaft disingkat SOHC hanya memiliki satu (single) pasang over head. Dengan kata lain mesin ini memiliki dua klep, satu untuk mengatur masukan bahan bakar dan satu lagi untuk mengatur keluaran gas buang. Dan hanya memiliki satu noken as.
So, semoga sedikit ulasan yang gua kasih ini dapat membantu buat lu yang kebetulan lagi mau nyari kendaraan Mobil/Motor dengan spesifikasi yang lu mau hehehe
Mohon maaf kalo ada penulisan kata dan bahasa yang kurang tepat, akhir kata Wassalammualaikum WR. WB

Senin, 03 September 2012

Model Velg Mobil Yang Lagi Ngetrend


Bagi penggila modifikasi khususnya mobil, satu hal yang langsung menjadi perhatian adalah kaki-kaki seperti velg. Kira-kira velg seperti apa yang sedang ngetren saat ini?
sebenernya ini ulasan jadul, tapi coba gua angkat kembali dengan sedikit perubahan

Menurut pengalaman gua, tanya2 langsung ke ahlinya dan searching di internet, bahan yang paling bagus untuk sebuah velg itu harus terbuat dari titanium bercampur alumunium dan dibuat dengan cara ditempa. Kalo dari segi kenyamanan sebenernya velg ini hanya berpengaruh sekian persen, dan suspensi(per) yang akan terasa lebih keras bila menggunakan  velg racing berdiameter lebar dan ban tipis, tapi untuk bergaya velg2 ini bisa diandalkan. Hehehe
Memang beberapa orang bilang “ganti velg racing diameter gede dan ban tipis itu nyusahin kalo pas lewat jalan rusak dan berlubang” ya! Memang betul namun sebagian orang berkata “emang kalo lewat jalan rusak dan berlubang nyusahin, tapi kalo buat jalan alus dan lurus serta di tikungan velg berdiameter besar dengan ban tipis lebih unggul” nah begitulah beberapa komentar dari orang-orang
Velg racing pun punya beberapa model yang sangat digemari dan membuat velg itu sendiri menjadi trend dikalangahn modifikator

Mau tahu apa saja velg yang saat ini paling digemari? 
Yaudah langsung aja gua kasih ulasannya. Cekidot ............

1. BBS

Pecinta modif konsep Hellaflush tentu tidak asing dengan velg BBS ini. Velg BBS yang memiliki ukuran unik 18,5-10 inci, terlebih dengan motif yang lebih rapat dan sela-sela yang lebih kecil membuat para pecinta Hellaflush kerap jatuh cinta dan tidak ingin berpaling.






2. Auto Speed

Untuk velg yang satu ini kerap menempel pada mobil sedan ceper. Tampilan kokoh terlihat pada bagian sela-sela palang yang membuat velg ini terasa pas untuk kendaraan Hatchback atau sedan.
                                         





3. Club Linea

Para pecinta modifikasi memang memiliki banyak pilihan, dan ini juga yang kerap ditawarkan bersama velg Club Linea. Velg ini kerap ditempelkan kepada mobil-mobil premium seperti BMW dan Mercy.
                                        




4. BBS F1

Desain unik yang mirip dengan velg racing original sedan-sedan mewah tergambar layaknya sebuah rating pohon ini, juga kerap menjadi pilihan para pecinta mobil sedan. BBS F1 ini kerap menempel pada mobil Kijang Innova hingga sedan premium sekelas BMW








5. RC-04

Velg sporty palang 10 ini juga selalu menjadi pilihan para pecinta modifikasi. Hal ini terlihat dari kekokohan setiap sisi yang ditawarkan.








6. Advan

Lagi-lagi pilihan sporty yang ditawarkan pelek racing ini menjadi pilihan para pecinta modifikasi. Bahkan desain JDM yang ditawarkan dalam Advan ini kerap terjual Sold Out laris manis, dan banyak konsumen yang selalu memesan untuk menempelkan velg Advan yang satu ini pada kendaraannya.







7. V-Rock

velg ini lebih di khusus kan untuk SUV karena dari ukuran diameter dan modelnya pun sudah sangat terlihat bahwa velg ini untuk mobil sekelas SUV, V-rock menawarkan kekokohan yang siap menopang beban berat dari SUV. Sangat terlihat desain kokoh dan kuat menjadi faktor utama yang ditawarkan V-Rock.




8. Khan

Untuk velg yang satu ini jangan diragukan lagi, desain layaknya tanduk rusa menjadi pilihan utama para pecinta SUV. Tidak berhenti sampai disitu, desain tanduk rusa yang ditawarkan kali ini juga menggambarkan kekokohan yang kerap membuat jatuh cinta pecinta SUV. 



9. Nismo


Velg ini adalah salah satu velg jadul yang naik pamor lagi karna desain nya yang bagus dan pas untuk dimasukkan ukuran ban tipis. Pasalnya banyak modifikator yang lebih senang menempelkan Nismo di kaki-kaki sedan berkonsep elegan dengan ban tipis dan diameter velg lebar.






10. Volk Racing TE37

Kekokohan yang ditunjukan pada pelek berpalang lima yang ditawarkan Volk Racing TE37. Kerap membuat para modifikator berkonsep Racing jatuh cinta dan segera membelinya. Hal ini bukan tanpa alasan, karena velg ini memiliki ukuran 7,5-8,5 inci yang bisa memenuhi kebutuhan kaki-kaki untuk segi akselerasi dan keseimbangan. Velg ini pun kerap dimasukkan pada mobil-mobil bergaya JDM karena pilihan warna yang disediakan mencolok.



11. Replika

Pasti sebagian orang bertanya "apa itu velg replika" dari namanya saja sudah Replika yang diperjelas adalah "tiruan" dari suatu brand tertentu. Apakah velg katagori ini palsu/abal/aspal dll? tidak bisa dikatakan begitu, karena velg replika ini merupakan sebuah velg buatan suatu produsen velg dari berbagai negara pembuatnya seperti Taiwan, Cina, Jepang, bahkan Indonesia yang hanya mencontoh modelnya saja dari brand yang dicontohnya. Namun sebagian orang ada yang mengatakan itu adalah velg tiruan alias abal namun hal itu salah velg ini juga mempunyai tempat di hati para modifikator/penggunanya Jadi kasar katanya velg ini hanya kalah di "brand" saja namun untuk bahan dasar, kualitas dan proses pengerjaannya pun sama seperti velg asli yang ditirunya. Namun ada juga produsen nakal yang mencampur bahan yang bagus dengan bahan yang jelek, maka dari itu saran dari gua telitilah sebelum membeli dan ketahuilah spesifikasi barang yang hendak dibeli.

(Contoh Velg Replika Sparco yang dibuat di Taiwan dengan kualitas yang sama dengan aslinya)




Sekian ulasan dari gua, mohon maaf kalo ada salah baik dalam penulisan maupun ulasannya sendiri hehehe, akhir kata ...... Assalammualaikum WR. WB.




Hachiko A Dog's Story (2009)

Sedikit ulasan tentang salah satu film yang sedih : Hachiko A Dog's Story (2009)
Pasti agan-agan udah pernah denger soal cerita tentang seekor anjing yang sangat setia dengan sang majikan yang bernama Hachiko, atau agan-agan malah belom pernah denger soal cerita itu? yap! itu adalah kisah seekor anjing setia yang notabene udah di-film kan pada tahun 2009 lalu. Buat agan-agan yang belom sempet nonton, buruan nonton, tapi kalo udah keburu penasaran yaudah noh gua kasih sedikit ulasannya
Cekidot ...........

Hachikō (10 November 1923 - 8 Maret 1935) adalah seekor anjing jantan jenis Akita Inu kelahiran Ōdate, Prefektur Akita. Ia terus dikenang sebagai lambang kesetiaan anjing terhadap majikan. Setelah majikannya meninggal, Hachikō terus menunggu majikannya yang tidak kunjung pulang di Stasiun Shibuya, Tokyo.
Julukan baginya adalah Hachikō Anjing yang Setia. Patung Hachikō di depan Stasiun Shibuya telah menjadi salah satu marka tanah di Shibuya. Sewaktu membuat janji untuk bertemu di Shibuya, orang sering berjanji untuk bertemu di depan patung Hachikō.

Lahir 10 November 1923 dari induk bernama Goma-go dan anjing jantan bernama Ōshinai-go, namanya sewaktu kecil adalah Hachi. Pemiliknya adalah keluarga Giichi Saitō dari kota Ōdate, Prefektur Akita. Lewat seorang perantara, Hachi dipungut oleh keluarga Ueno yang ingin memelihara anjing jenis Akita Inu. Ia dimasukkan ke dalam anyaman jerami tempat beras sebelum diangkut dengan kereta api yang berangkat dari Stasiun Ōdate, 14 Januari 1924. Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 jam, Hachi sampai di Stasiun Ueno, Tokyo.
Hachi menjadi anjing peliharaan Profesor Hidesaburō Ueno yang mengajar ilmu pertanian di Universitas Kekaisaran Tokyo. Profesor Ueno waktu itu berusia 53 tahun, sedangkan istrinya, Yae berusia 39 tahun. Profesor Ueno adalah pecinta anjing. Sebelum memelihara Hachi, Profesor Ueno pernah beberapa kali memelihara anjing Akita Inu, namun semuanya tidak berumur panjang. Di rumah keluarga Ueno yang berdekatan dengan Stasiun Shibuya, Hachi dipelihara bersama dua ekor anjing lain, S dan John. Sekarang, lokasi bekas rumah keluarga Ueno diperkirakan di dekat gedung Tokyo Department Store sekarang.
Ketika Profesor Ueno berangkat bekerja, Hachi selalu mengantar kepergian majikannya di pintu rumah atau dari depan pintu gerbang. Di pagi hari, bersama S dan John, Hachi kadang-kadang mengantar majikannya hingga ke Stasiun Shibuya. Di petang hari, Hachi kembali datang ke stasiun untuk menjemput.
Pada 21 Mei 1925, seusai mengikuti rapat di kampus, Profesor Ueno mendadak meninggal dunia. Hachi terus menunggui majikannya yang tak kunjung pulang, dan tidak mau makan selama 3 hari. Menjelang hari pemakaman Profesor Ueno, upacara tsuya (jaga malam untuk orang meninggal) dilangsungkan pada malam hari 25 Mei 1925. Hachi masih tidak mengerti Profesor Ueno sudah meninggal. Ditemani John dan S, ia pergi juga ke stasiun untuk menjemput majikannya.
Nasib malang ikut menimpa Hachi karena Yae harus meninggalkan rumah almarhum Profesor Ueno. Yae ternyata tidak pernah dinikahi secara resmi. Hachi dan John dititipkan kepada salah seorang kerabat Yae yang memiliki toko kimono di kawasan Nihonbashi. Namun cara Hachi meloncat-loncat menyambut kedatangan pembeli ternyata tidak disukai. Ia kembali dititipkan di rumah seorang kerabat Yae di Asakusa. Kali ini, kehadiran Hachi menimbulkan pertengkaran antara pemiliknya dan tetangga di Asakusa. Akibatnya, Hachi dititipkan ke rumah putri angkat Profesor Ueno di Setayaga. Namun Hachi suka bermain di ladang dan merusak tanaman sayur-sayuran.
Pada musim gugur 1927, Hachi dititipkan di rumah Kikusaburo Kobayashi yang menjadi tukang kebun bagi keluarga Ueno. Rumah keluarga Kobayashi terletak di kawasan Tomigaya yang berdekatan dengan Stasiun Shibuya. Setiap harinya, sekitar jam-jam kepulangan Profesor Ueno, Hachi terlihat menunggu kepulangan majikan di Stasiun Shibuya.
Pada tahun 1932, kisah Hachi menunggu majikan di stasiun mengundang perhatian Hirokichi Saitō dari Asosiasi Pelestarian Anjing Jepang. Prihatin atas perlakuan kasar yang sering dialami Hachi di stasiun, Saitō menulis kisah sedih tentang Hachi. Artikel tersebut dikirimkannya ke harian Tokyo Asahi Shimbun, dan dimuat dengan judul Itoshiya rōken monogatari ("Kisah Anjing Tua yang Tercinta"). Publik Jepang akhirnya mengetahui tentang kesetiaan Hachi yang terus menunggu kepulangan majikan. Setelah Hachi menjadi terkenal, pegawai stasiun, pedagang, dan orang-orang di sekitar Stasiun Shibuya mulai menyayanginya. Sejak itu pula, akhiran  (sayang) ditambahkan di belakang nama Hachi, dan orang memanggilnya Hachikō.
Sekitar tahun 1933, kenalan Saitō, seorang pematung bernama Teru Andō tersentuh dengan kisah Hachikō. Andō ingin membuat patung Hachikō. Setiap hari, Hachikō dibawa berkunjung ke studio milik Andō untuk berpose sebagai model. Andō berusaha mendahului laki-laki berumur yang mengaku sebagai orang yang dititipi Hachikō. Orang tersebut menjual kartu pos bergambar Hachikō untuk keuntungan pribadi. Pada bulan Januari 1934, Andō selesai menulis proposal untuk mendirikan patung Hachikō, dan proyek pengumpulan dana dimulai. Acara pengumpulan dana diadakan di Gedung Pemuda Jepang (Nihon Seinenkan), 10 Maret 1934. Sekitar tiga ribu penonton hadir untuk melihat Hachikō.
Patung perunggu Hachikō akhirnya selesai dan diletakkan di depan Stasiun Shibuya. Upacara peresmian diadakan pada bulan April 1934, dan disaksikan sendiri oleh Hachikō bersama sekitar 300 hadirin. Andō juga membuat patung lain Hachikō yang sedang bertiarap. Setelah selesai pada 10 Mei 1934, patung tersebut dihadiahkannya kepada Kaisar Hirohito dan Permaisuri Kōjun.
Selepas pukul 06.00 pagi, tanggal 8 Maret 1935, Hachikō, yang saat itu berumur 13 tahun, ditemukan sudah meninggal dunia di jalan dekat Jembatan Inari, Sungai Shibuya. Tempat tersebut berada di sisi lain Stasiun Shibuya. Hachikō biasanya tidak pernah pergi ke sana. Berdasarkan otopsi diketahui penyebab kematiannya adalah filariasis.

Pintu keluar Stasiun JR Shibuya yang berdekatan dengan patung Hachikō disebut Pintu Keluar Hachikō. Sewaktu didirikan kembali tahun 1948, patung Hachikō diletakkan di bagian tengah halaman stasiun menghadap ke utara. Namun setelah dilakukan proyek perluasan halaman stasiun pada bulan Mei 1989, patung Hachikō dipindah ke tempatnya yang sekarang dan menghadap ke timur.Pada tahun 1944, di tengah berkecamuknya Perang Dunia II, patung perunggu Hachikō ikut dilebur untuk keperluan perang. Patung pengganti yang sekarang berada di Shibuya adalah patung yang selesai dibuat bulan Agustus 1948. Patung tersebut merupakan karya pematung Takeshi Andō, anak laki-laki Teru Andō. 
Film Hachikō Monogatari karya sutradara Seijirō Kōyama mulai diputar di Jepang, Oktober 1987. Pada bulan berikutnya diresmikan patung Hachikō di kota kelahirannya, Ōdate. Monumen peringatan ulang tahun Hachikō ke-80 didirikan 12 Oktober 2003 di lokasi rumah kelahiran Hachikō di Ōdate. Sebuah drama spesial tentang Hachikō ditayangkan jaringan televisi Nippon Television pada tahun 2006. Drama sepanjang dua jam tersebut diberi judulDensetsu no Akitaken Hachi (Legenda Hachi si Anjing Akita). Pada tahun 2009 film Hachiko: A Dog's Story[karya sutradara Lasse Hallström mulai diputar dan dibintangi oleh Richard Gere dan Joan Allen.

Begitulah kisah seekor anjing setia yang setia menunggu tuannya hingga hampir 10 tahun lamanya


Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Hachik%C5%8D