Minggu, 23 September 2012

Sejarah Honda NSR500 Sang Legenda Motogp


Siapa yang tidak kenal Honda NSR500, motor yang diciptakan oleh HRC sekitar tahun 1984 merupakan pendobrak tehnologi pada masa itu. NSR500 adalah satu-satunya motor 2tak yang mendominasi sejarah Motogp sampai 2tak dihapuskan dan diganti 4tak. Dengan motor ini Honda telah memenangkan juara dunia motogp 500 sebanyak 10 kali selama debutnya sejak 1984. Berbekal performa engine yang tak tertandingi NSR 500 adalah satu-satunya motor prototype Motogp yang masuk dalam legenda olah raga adu kebut dunia dan belum ada motor prototype pabrikan lain yang bisa mematahkan torehan sejarahnya.







Revolusi NSR500 dimulai pada tahun 1984-1987, belajar dari pengalaman 3 silinder predecessor, V4 yang baru menggunakan single crankshaft sehingga lebih ringan dan kompak dibandingkan dengan dual crankshaft. Walaupun masih menggunakan sasis sederhana NSR500 versi anyar tersebut mampu memberikan juara dunia untuk kedua kalinya buat Honda pada tahun 1985. Menggunakan V-angle dengan derajat kemiringan 112 ditahun 1987 NSR500 menggunakan karburator Keihin dengan diameter 36mm. Tahun 1987 sekali lagi Honda jadi juara dunia untuk yang ketiga kalinya. Tahun 1988-1989, NSR500 didesign ulang, menggunakan sasis twin spar aluminium sehingga lebih kaku. Begitu juga dengan sektor mesin juga mengalami perombakan total. Pengembangan ini mendongkrak power NSR500 hingga 165hp (123kw) pada 12,000rpm dua kali lipatnya motor Honda generasi awal ikut motogp (Honda RC181, mesin 4tak) tahun 1966. NSR500 revolusi kedua ini kecepatan puncak mampu menggapai 310km/jam, merupakan motor paling kencang pada masa itu. Didukung dengan sasis mumpuni dan tenaga mesin liar tak tertandingi, NSR500 adalah motor tiada lawan pada tahun 1989 hingga sekali lagi juara dunia menjadi milik Honda.






Pada tahun 1990 – 1998  mesin V4 NSR500 terus mengalami peningkatan power hingga lebih dari 200hp (150kw). Lewat Mick Doohan NSR500 menjadi legenda ditahun 1990an. Pengembangan mesin dilakukan terus menerus oleh HRC. Tahun 1992 Honda menemukan ide revolusioner pada mesin V4nya yaitu pembakaran 4 silinder dengan derajat kemiringan 65-70 derajat rotasi crankshaft biasa disebut mesin “Big-bang”. Lewat balancing shaft untuk menetralisir  efek giroskopis pada single crankshaft, NSR500 1992 adalah sebuah terobosan teknologi. Doohan menggunakan sistem baru ini untuk mendominasi jalannya balapan hingga memenangkan juara dunia 5 kali kelas 500cc. Memenangkan 12 kali dari 15 race di tahun 1997, memecahkan record kemenangan terbanyak pada satu musim yang pernah ada sejak 1972. Sejarah mencatat NSR500 lewat Mick Doohan memberikan 54 total kemenangan dikelas 500cc, merupakan record yang tak terpatahkan oleh rider manapun dikelas 500cc. Sekitar tahun 1997 NSR500 kembali menggunakan mesin ” Screamer”. Hal ini atas permintaan Doohan yang lebih menyukai mesin liar walaupun dengan konsekuensi lebih susah dikendalikan. Pasca mundurnya Michael Doohan dari kancah motogp, NSR500 masih bertaji hingga tahun 1999 lewat Alex  Criville Honda jadi juara dunia lagi.










Detik-detik akhir hayat NSR500 diujung mata seiring dengan bergulirnya tuntutan dihapuskannya mesin 2tak pihak Dorna memberlakukan peraturan baru meningkatkan kapasitas mesin menjadi 990cc 4tak. Dan tahun 2001 ditangan Valentino Rossi, NSR500 menutup sepak terjang dominasinya dikancah motogp 500 selama 2 dekade. Walaupun sudah almarhum, sejarah akan selalu mencatat motor revolusioner HRC ini. NSR500 adalah motor legendaris, dan merupakan icon motor racing kebanggaan pabrikan Honda. Karena kesuksesannyalah NSR dibikin mass produk dari cc besar hingga 150cc dan terbukti sukses penjulannya diseantero dunia. Hanya sayang prestasi Honda terus meredup dikancah motor racing. Karena terbukti versi pengganti, RC211v tidak seganas dominasi NSR pada masanya. Ini adalah merupakan PR buat Honda supaya generasi muda HRC engineer bisa mengikuti jejak bapak  buyutnya yang begitu cemerlang dan brilian menciptakan motor legendaris macam NSR500. Semoga berguna…..(iw/20/4/2010)
Revolusi motor racing Honda

1 komentar: